Friday, December 23, 2005

Doa Bapa Kami

Jangan mengatakan BAPA
kalau sehari-hari tidak berlaku sebagai anak

Jangan mengatakan KAMI
kalau engkau hidup tersendiri dalam egoismemu

Jangan mengatakan YANG ADA DI SURGA
kalau hanya memikirkan hal-hal duniawi

Jangan mengatakan DIMULIAKANLAH
NAMAMU
kalau tidak menghormatiNya

Jangan mengatakan TERJADILAH
KEHENDAKMU
kalau tidak mau menerimanya bila ternyata
adalah berat dan pahit

Jangan mengatakan BERILAH KAMI REJEKI
PADA HARI INI
kalau tidak prihatin akan mereka yang lapar ,
orang buta huruf dan tanpa harapan untuk besok


Jangan mengatakan AMPUNILAH KESALAHAN
KAMI
kalau masih menyimpan kebencian terhadap
saudaramu

Jangan mengatakan JANGANLAH MASUKKAN KAMI KE DALAM PENCOBAAN
kalau masih bermaksud berbuat dosa

Jangan mengatakan BEBASKANLAH KAMI
DARI YANG JAHAT
kalau tidak berani mengambil posisi melawan
kejahatan

Jangan mengatakan AMEN
kalau tidak menganggap serius setiap kata
doamu BAPA KAMI
 
posted by imelda at 9:28 AM | 0 comments
Thursday, December 15, 2005
A letter from Jesus
As you well know, we are getting closer to my birthday. Every year there is a celebration in my honor and that this year the celebration will be repeated.

During this time there are many people shopping for gifts, there are many radio announcements, TV commercials, and in every part of the world everyone is talking that my birthday is getting closer and closer.

It is really very nice to know, that at least once a year, some people think of me.

As you know, the celebration of my birthday began many years ago.

At first people seemed to understand and be thankful for all that I did for them, but in these times, no one seems to know the reason for the celebration.

Family and friends get together and have a lot of fun, but they don't know the meaning of the celebration. I remember that last year there was a great feast in my honor. The dinner table was full of delicious foods, pastries, fruits, assorted nuts and chocolates. The decorations were exquisite and there were many, many beautifully wrapped gifts.

But, do you want to know something? I wasn't invited. I was the guest of honor and they didn't remember to send me an invitation.

The party was for me, but when that great day came, I was left outside, they closed the door in my face .. and I wanted to be with them and share their table.

They close their doors to me. Since I wasn't invited, I decided to enter the party without making any noise. I went in and stood in a corner. They were all drinking; there were some who were drunk and telling jokes and laughing at everything. They were having a grand time.

To top it all, this big fat man all dressed in red wearing a long white beard entered the room yelling Ho-Ho-Ho! He seemed drunk. He sat on the sofa and all the children ran to him, saying: "Santa Claus, Santa Claus" as if the party were in his honor!

At midnight all the people began to hug each other; I extended my arms waiting for someone to hug me and do you know no-one hugged me.

Suddenly they all began to share gifts. They opened them one by one with great expectation. When all had been opened, I looked to see if, maybe, there was one for me. What would you feel if on your birthday everybody shared gifts and you did not get one?

I then understood that I was unwanted at that party and quietly left.

Every year it gets worse. People only remember the gifts, the parties, to eat and drink, and nobody remembers me.

I would like this Christmas that you allow me to enter into your life.

I would like that you recognize the fact that almost two thousand years ago I came to this world to give my life for you, on the cross, to save you.

Today, I only want that you believe this with al! l your heart.

I want to share something with you. As many didn't invite me to their party, I will have my own celebration, a grandiose party

that no one has ever imagined, a spectacular party. I'm still making the final arrangements..

Today I am sending out many invitations and there is an invitation for you. I want to know if you wish to attend and I will make a reservation for you and write your name with golden letters in my great guest book.

Only those on the guest list will be invited to the party.

Those who don't answer the invite, will be left outside. Be prepared because when all is ready you will be part of my great party.

See you soon. I Love you!

Jesus

Share this message with your loved ones, before Christmas.
 
posted by imelda at 4:00 AM | 0 comments
Dapat email kiriman seperti ini.... dan aku setuju

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan
pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan
tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya
setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku dipaksa
membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan
adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak
mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah
dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya
sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain.
Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang
diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku
selalu bersungut-sungut.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman
Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam
kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat
dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana.
Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah,
dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau
hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang
penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering
meninggalkannya, bermain bersama teman-teman,
bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia
sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat
tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku
meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.

Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu
berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang
kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku
yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja
mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar
orang tak menyangka aku sedang bersamanya.

Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu
memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak
pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia
sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang
bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga
perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja
bulanannya.
Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran,
kelembutan dan kasih saying mengajariku berjalan. Ia
mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka
di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di
perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda
dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan
seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak
berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga
kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku
dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan
segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang
kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti
apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu
meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang
berpendidikan, tapi doa di setiap sujudnya,
pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah
kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku
yang sekarang. Usai acara wisuda, ia langsung
menciumku saat aku bersimpuh di kakinya.
Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali
memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke
dunia ini.
Sungguh, kini setelah aku sibuk dengan pekerjaan, aku
baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya
tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku
akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat
cinta dan kasihmu kepadaku.




"Teruntuk semua Ibu dan yang akan menjadi Ibu"


......Love someone with what you do and the words you say
Love is not meant to be kept locked inside of us and hidden
So give it away "Give Love to someone today!" .....
 
posted by imelda at 3:49 AM | 0 comments
Thursday, December 08, 2005
Doa berawal dari hati yang gelisah,

Dengarkanlah gejolaknya


Doa adalah kerinduan yang sebenarnya terhadap rumah kita,

Ikutilah bimbingannya
Doa itu seperti kebun,

Peliharalah... maka doa akan berbuah

Buatlah doa Anda pendek,

Cinta membutuhkan sedikit kata-kata

Berdoalah dimana saja,

Tuhan ada dimana-mana

Bila doa Anda menjadi kering dan rutin, teruskan saja,

Tanah yang kering kerontang menyambut datangnya hujan



Bawalah kemarahan Anda dalam doa,

Logam yang panas bisa dibentuk



Bila Anda berdosa dan terus menerus jatuh,

berdoalah, Tuhan tetap mencintai Anda



Berdoalah bila Anda cemas,

Doa membuat segala sesuatu bisa dipikirkan dan

dipertimbangkan secara sehat





Bila karena suatu hal Anda tidak bisa berdoa, bersantailah

Keinginan untuk berdoa itu sudah merupakan doa

Bila doa mengajak Anda untuk mengambil risiko, beranilah

Tuhan akan mendukung Anda



Bila Anda merasa sedih atau menyesal, menangislah

Airmata adalah doa dari hati

Jika Anda tidak menyukai seseorang, berdoalah untuk dia

Doa mengungkapkan Tuhan yang tersembunyi



Bila Anda menerima kabar buruk,

tegarlah Doa memberi cahaya



Bila penyakit, usia, kepedihan atau kecemasan
merusak konsentrasi Anda, bersantailah

Tuhan adalah seorang sahabat yang penuh pengertian



Jika doa membuat Anda menjadi pasif dan acuh tak acuh,

itu bukanlah doa,

Doa sejati akan membuahkan kepedulian dan pelayanan



Gunakanlah saat-saat tenang untuk berdoa,

Ketenangan menarik anda kepada Sang Maha Besar



Gunakanlah saat-saat ribut untuk berdoa,

Kegaduhan adalah hiruk pikuk ciptaan yang mencari Tuhan





Berdoalah bila Anda merasa kesepian,

Doa membuat Anda ditemani oleh para malaikat



Bila hidup ini terasa kejam dan tak adil, berdoalah terus,

Tuhan adalah karenanya, bukan penyebabnya.



Bila hati Anda penuh dengan rasa syukur, biarkanlah demikian

Roh Tuhan sedang berdoa didalam diri Anda


Bila Anda terpesona dihadapan misteri, biarkanlah demikian,

Roh Tuhan sedang berdoa didalam diri Anda



Berdoalah dalam tidurmu,

Tidur adalah doa dari manusia yang merasa aman dari cinta Tuhan



Berdoa adalah bernafas,

Lakukanlah dalam-dalam dan Anda akan dipenuhi oleh kehidupan

By Martin Luther King, Jr.
 
posted by imelda at 6:17 AM | 0 comments