Wednesday, January 03, 2007
DELAPAN KEBOHONGAN SEORANG IBU DALAM HIDUPNYA

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat
manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru
sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan
ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat
sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah
di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak
laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya
untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak,
aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu
senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari
ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk
petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan
mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku
dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan
bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati
juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku.
Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak
suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu
pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan
hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan
hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat
ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan
pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah
malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata
:"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi
ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang
tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam.
Ketika bunyi lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, Ibu dengan
segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang
dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih
sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera
memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :
"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai
ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus
membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah
dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang
semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat
rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga
yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara,
seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras
kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh
cinta" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia
rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota
sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu,
tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim
balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGA N
IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat
sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan
itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk
menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau
merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa"
----------KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung,
harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra
atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat
ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang
keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum
yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya.
Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga
ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil
berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi
seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku,
aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup
matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba
dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu
kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk
berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat
ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu
kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar
kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia
sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.
Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas
apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah
bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali
lagi. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu
kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian
hari.

GbU
With love & peace
Hetty
 
posted by imelda at 8:08 AM | 0 comments
YESUS vs SANTA CLAUS
>
>
> SANTA CLAUS tinggal di Kutub Utara …
> YESUS ada di mana-mana.
>
> SANTA CLAUS mengendarai kereta luncur …
> YESUS datang di atas awan dan berjalan di atas air.
>
> SANTA CLAUS datang setahun sekali …
> YESUS hadir setiap saat dengan pertolongan- Nya.
>
> SANTA CLAUS memenuhi kaus kakimu dengan kue, coklat dan permen …
> YESUS memenuhi segala kebutuhanmu.
>
> SANTA CLAUS datang lewat cerobong asap tanpa diundang …
> YESUS berdiri di muka pintumu dan mengetuk, kemudian Ia masuk dalam
hatimu
> jika engkau mengundang-Nya masuk.
>
> Kamu harus antri untuk bertemu dengan SANTA CLAUS …
> YESUS hanya sejauh engkau menyebutkan nama-Nya.
>
> SANTA CLAUS mengajakmu duduk di pangkuannya …
> YESUS mengajakmu beristirahat dalam rengkuhan tangan-Nya.
>
> SANTA CLAUS tidak tahu namamu, yang dapat dikatakannya hanyalah "Hai
anak
> kecil, siapa namamu?" …
> YESUS mengenal nama kita sebelum kita ada. Ia bahkan tahu alamat
kita juga.
> Ia tahu masa lalu dan masa depan kita, Ia bahkan tahu berapa jumlah
rambut
> di kepala kita.
>
> SANTA CLAUS punya perut yang gendut seperti tong penuh jelly …
> YESUS punya hati yang penuh dengan cinta.
>
> SANTA CLAUS menawarkan Ho.. Ho.. Ho..
> YESUS menawarkan kesehatan, pertolongan dan harapan.
>
> SANTA CLAUS berkata "Janganlah kamu menangis" …
> YESUS berkata "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Ku, sebab Aku yang
> memelihara kamu."
>
> SANTA CLAUS membuat aneka mainan …
> YESUS menciptakan hidup baru, menyembuhkan hati yang luka, memperbaiki
> hubungan yang berantakan dan menyediakan tempat tinggal bagi kita.
>
> SANTA CLAUS adalah "Pak Tua yang Riang Gembira"
> YESUS adalah "Raja Segala Raja".
>
> SANTA CLAUS membuatmu tertawa terkekeh …
> YESUS memberimu sukacita yang menjadi kekuatanmu.
>
> SANTA CLAUS meletakkan hadiahnya di bawah pohon …
> YESUS adalah hadiah bagi kita dan wafat di pohon salib.
>
> Nyata sekali, tidak ada perbandingan yang sepadan.
> Kita perlu ingat tentang SIAPA perayaan Natal itu sesungguhnya.
>
> YESUS adalah alasan utama kita merayakan Natal .
>
> I still love Santa...Coz X'mas without him, feel like Blue
Xmas.....but more
> love Jesus....*_* coz without HIM in my life, i'm nothing....
>
> Have a blessed day....!!
>
 
posted by imelda at 8:06 AM | 0 comments